Rabu, 07 April 2010

Dr. Subandi, M. Si: Unggulkan Penelitian Protein eRF1 dalam Pemilihan Dosen Teladan

Nama : Dr. Subandi, M. Si
TTL : Malang, 5 November 1950
Jabatan Akademik : Dosen Kimia FMIPA UM
Jabatan Struktural : Kepala Pusat Penelitian Teknologi dan Industri
Bidang Keahlian : Biokimia dan Bioteknologi
Prestasi : Dosen Teladan I Tingkat Universitas Negeri Malang tahun 2006
Dosen Teladan I Tingkat Unniversitas Negeri Malang tahun 2009
Riwayat Pendidikan
- SDN Belimbing II Malang (1963)
- SMPN V Malang (1966)
- SMAN IV Malang (1969)
- Sarjana Muda Pendidikan Kimia IKIP Malang (1973)
- Sarjana Pendidikan Kimia IKIP Malang (1984)
- Magister Biokimia ITB Bandung (1993)
- Doktor Biokimia/ IPA ITB Bandung (2002)
Motto: Segala hal yang dilakukan saat hidup, diniatkan untuk ibadah.

Mengembangkan pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, dan menyelenggarakan kerjasama merupakan merupakan bagian dari fungsi UM yang melandasi Dr. Subandi, M.Si untuk menghasilkan karya-karya yang unggul, khususnya dalam bidang penelitian. Selama tiga tahun terakhir, beliau melakukan penelitian tentang ragi dan pemanfaatannya. Selain itu, Dr. Subandi, M.Si bersama tim mengadakan penelitian untuk industri kecil dan menengah di Ngawi. Dalam penelitian ini, beliau mencoba menghilangkan bau limbah tahu sekaligus mengubahny menjadi pupuk dan biogas. Penelitian-penelitian inilah yang mengantarkan beliau menjadi Dosen Teladan I Universitas Negeri Malang.
Terpilih sebagai Dosen Teladan I Universitas Negeri Malang tahun 2009, membuat Dr. Subandi, M. Si diundang untuk bersaing dengan dosen-dosen seluruh Indonesia di Jakarta. Meskipun belum berhasil lolos dalam selesksi 15 besar, semangat osen Kimia FMIPA UM ini tidak pernah padam. Beliau justru terus mengembangkan dan meneliti berbagai hal yang menarik, khususnya yang berkaitan dengan biokimia dan bioteknologi.
Gemar melihat sesuatu yang baru dan menantang mendorong Kepala Pusat Penelitian Teknologi dan Industri ini untuk terus melakukan penelitian. Hobi yang beliau kembangkan bersama dengan junior dan mahasiswa ini memang terbukti membuahkan hasil. Tidak hanya laporan penelitian, Dr. Subandi, M.Si bahkan telah menyusun beberapa buku mengenai penelitan yang dilakukan. Diantaranya buku berjudul Studi Struktur-Fungsi Protein Release Factor (eRF1) pada Biosintesis Protein, Melacak Sisi Aktif Protein eRF1 Melalui Sekuensing Gen-Gen Mutan Sup45 di Ragi Saccharomyces cerevisiae, dan Site Directed Mutagenensis pada SUP45 untuk Mempelajari Mekanisme Interaksi Protein eRF1 dan eRF3 di Ragi Saccharomyces cerevisiae. Selain menyusun buku hasil penelitain, Dr. Subandi, M.Si juga menyusun beberapa buku sebagai bahan ajar untuk SMP dan SMU.
Beberapa penelitian Dr. Subandi, M. Si bahkan telah diakui oleh DP2M DIKTI untuk didanai terus tanpa terputus sejak tahun 2004. Seperti yang dibahas sebelumnya, penelitian unggulan tersebut mengangkat tema tentang protein eRF1 dalam ragi. Penelitian ini pun sampai dipublikasikan dalam jurnal internasional pada tahun 2008 dengan judul Mutation at Tyrosine in AMRLY (GILRY Like) Motif of Yeast eRF1 on Nonsense Codons Suppression and Binding Affinity to eRF3.
Bersama dengan tim, Dr. Subandi, M. Si saat ini tengah mengembangkan penelitian mengenai pemanfaatan minyak bekas untuk diolah menjadi biodiesel dengan dan menjalin kerjasama dengan Lemigas. Dosen yang dua kali menjadi Dosen Teladan I tingkat universitas ini menjelaskan bahwa minyak goreng bekas memiliki potensi untuk dijadikan bahan bakar setelah disintesis menggunakan mikrowave dan sonicator. Beliau menambahkan, “Minyak goreng bekas itu bukan makanan manusia, melainkan makanan mobil. Oleh sebab itu, berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia.”
Semangat yang tidak pernah surut membuat Dr. Subandi, M.Si tidak hanya dikenal sebagai peneliti, melainkan juga sebagai pembicara atau narasumber dalam berbagai pelatihan. Bukan sebatas ilmu sains, Drs. Subandi, M.Si pun sempat mengisi beberapa pelatihan mengenai penulisan. Disamping itu, hingga saat ini beliau membimbing 22 mahasiswa S1, S2, dan S3 untuk menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Tidak hanya mahasiswa UM, Dr. Subandi, M.Si juga membimbing mahasiswa dari luar UM.
Saat ditanya mengenai kiat-kiat menjadi Dosen Teladan I, Dr. Subandi, M. Si terdiam sejenak. Dosen yang pernah bertandang ke Inggris selama 3 bulan untuk mengikuti pelatihan bioteknologi ini mengaku tidak tahu mengapa beliau terpilih menjadi Dosen Teladan I tingkat universitas. Melakukan apa adanya dengan diniatkan ibadah merupakan kunci utama yang menjadi pegangan Dr. Subandi, M.Si.
Buku-buku hasil penelitian Dr. Subandi, M.Si sebagian digunakan untuk bahan pembelajaran di kampus. Mengenai hal itu, beliau berpendapat bahwa sisi positif dan negatif sesuatu akan terlihat setelah melakukan penelitian sendiri. Selain itu, penjelasannya juga lebih detil dan menjiwai karena hasil didapatkan dari pengalaman sendiri, bukan cerita dari orang lain. Dr. Subandi, M.Si berharap suatu saat nanti beliau dapat melakukan regenerasi. “Sebab suatu penelitian tanpa regenerasi, nantinya akan sia-sia. Oleh sebab itu, saat ini saya mengajak junior dan mahasiswa saya untuk bersama-sama meneliti,” papar Dr. Subandi, M.Si.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar